Jumat, 02 Maret 2018

Peningkatan Keamanan Obat-Obat Yang Perlu Di Waspadai (HIGH ALLERT MEDICATIONS)

High alert medications adalah obat-obatan yang memiliki risiko lebih tinggi untuk menyebabkan/menimbulkan adanya komplikasi/membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan (dosis, interval, dan pemelihannya).


I.          TUJUAN
1.  Menyediakan panduan untuk rumah sakit/fasilitas kesehatan lainnya mengenai kebijakan manajemn pemberian obat-obatan yang tergolong dalam kategori high alert medicantions (obat-obatan dengan pengawasan).


2.  Meningkatkan kewaspadaan akan high alert medicantion sehingga meningkatkan  keselamatan pasien.


3.  Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan potensi risik terhadap pasien.


4.   Vial yang mengandung konsentrar elektrolit (misalnya KCI) tidak boleh disimpan di lingkup atau area perawatan pasien.


5.  Obat-obatan yang digunakan dalam emergensi medis, misalnya kondisi mengancam nyawa yang bersifat gawat darurat, tidak diwajibkan untuk mengikuti Pedoman dan Prosedur Penggunaan high alert medication.

Berikut adalah obat-obatan yang termasuk dalam kategori high alert medications :

Tabel Obat-obatan dalam Kategori High Alert Medications


Kategori/kelas Obat-obatan
Jenis Obat
Agonis adnergik IV
Inj. Epineprin
Antagonis adrenergic IV
-
Agen anestesi (umum, inhalasi, dan IV)
-
Antiaritmia IV
Inj. Lidocain
Anitrombotik, termasuk :
1.   Anti koagulan
b.Inhibitor faktor Xa.
c.Direct thrombin inhibitors
d. Trombolitik
e. Inhibitor glikoprotein Iib
  
-
Larutan /solusio kardioplegik
-
 Agen kemoterapi (parenteral dan oral)
-
Dekstrosa hipertonik(> 20%)
-
Larutan dialysis (peritoneal dan hemodialisa)
-
Obat-obatan epidural atau intratekal
-
Obat hipoglikemik(oral)
-
Obat inotropik IV
Digoksin Tablet
Insulin (SC dan IV)
-
Obat-obatan dengan bentuk liposomal
-
Agen Sedasi moderat / sedang IV
-
Agen sedasi moderat/sedang oral, untuk anak
Opooid/narkose
a. IV
b. Transdermal
c. Oral (termasuk konsentrat cair, formula    rapid dan lepas lambat)
Agen blok neuromuscular
Preparat nutrisi parenteral
Agen radiokontras IV
Destilata, Akua destilata, inhalasi, dan irigasi (dalam kemasan > 100 ml)
NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan konsentrasi > 0,9
Infusan NaCl 500 ml
Konsentrat KCL untuk injeksi
Infusan Kcl 25 ml
Epoprostenol IV
Injeksi Magnesium Sulfat (MgSO4)
Infusan MgSO4
Digoksin IV
Metotreksat oral (penggunaan non-onkologi)
Opium tincture
Oksitosin IV
Inj.Oxytocin
Injeksi natrium nitropruside
Injeksi kalium fosfat
Prometazin IV
Kalsium intravena
Vasopressin (IV atau intraoseus)
Antikonvulsan


II.          PRINSIP
1. Kurangi atau eliminasi kemungkinan terjadinya kesalahan dengan cara;
a.       Mengurangi jumlah high alert medication yang disimpan di suatu unit
b.      Mengurangi konsentrasi dan volume obat yang tersedia
c.       Hindarkan penggunaan high alert medications sebisa mungkin
2. Lakukan pengecekan ganda
3. Minimalisasi konsekuensi kesalahan
a. Misalnya ; kesalahan fatal terjadi di mana injeksi vial 50 ml berisi lidokain 2% tertukar dengan manitol (kemasan dan cairan obat serupa). Solusinya; sediakan lidokain 2%dalam vial 10 ml, sehingga kalaupun terjadi salah pemberian, jumlah lidokain yang diinjeksikan kurang berdampak fatal.
b. Pisahkan obat-obat dengan nama atau label yang mirip(LASA/NORUM).
c. Minimalisasi instruksi verbal dan hindarkan penggunaan singkatan
d. Batasi akses terhadap high alert medication
e. Gunakan tabel dosis standar (daripada menggunakan dosis perhitungan berdasarkan berat badan /fungsi ginjal, diman rentan terjadi kesalahan)


III.        PROSEDUR
Lakukan prosedur dengan aman dan hati- hati selama memberikan instruksi, mempersiapkan, memberikan obat, dan menyimpan high alert medications.

Tidak ada komentar: